28 Desember 2007

Mengapa bayi menangis?

Info Ayahbunda Dapatkan informasi terpercaya mengenai kesehatan dan keluarga Mengapa Menangis, Sayang?Tangisan bayi baru Anda memang bisa berarti banyak. Mungkin ia hanya rewel biasa, tapi bisa juga ini adalah panggilan darurat. Bagaimana cara mengenalinya?Tangisan bayi memang luar biasa! Sebab, begitu lahir, tangisannyalah yang punya peran vital dalam usaha mempertahankan hidupnya. Kok begitu?Dalam rahim, janin mendapat oksigen via tali plasenta. Begitu lahir, tali plasenta diputus sehingga paru-parunya mau tidak mau belajar menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim. Paru-paru mungilnya musti belajar menerima, menyaring, dan menyalurkan oksigen yang didapatnya dari udara bebas. Dan, melalui tangisan, paru-paru si kecil belajar bernapas. Apa lagi yang ingin disampaikan bayi lewat tangisan?Bisa jadi, panggilan daruratDalam minggu-minggu pertama, tangisan bayi bisa jadi merupakan protes atau panggilan darurat karena ia benar-benar butuh pertolongan Anda. Dan, tangisan adalah cara berkomunikasi si kecil yang paling efektif, karena dengan itu ia segera mendapat respons.Berikut beberapa tangisan panggilan darurat yang perlu Anda kuasai:* Lapar. Perut bayi baru lahir memang tidak bisa diisi terlalu banyak. Padahal, ASI lebih mudah dicerna. Enggak heran kalau ia cepat sekali lapar. Nah, lengkingan tangisnya adalah satu-satunya cara untuk memberitahu “seluruh dunia” kalau perutnya sudah kosong!. Sebagai catatan, hampir 2 jam sekali, si kecil akan melancarkan panggilan darurat, yakni lapar.* Sakit. Hidung tersumbat karena flu, perut kembung atau kolik serta demam biasanya membuat bayi kecil menangis. Jika ia tidak hanya menangis terus menerus, tetapi wajahnya juga agak pucat, coba periksa suhu tubuhnya. Bisa jadi, ia sedang demam atau kembung. Kalau suhu tubuhnya tinggi, segera periksakan ke dokter.* Popok basah/kotor. Ada bayi yang selalu risih jika popoknya basah atau kotor terkena tinja, sehingga ia akan langsung “berteriak”. Kalau ini penyebabnya, segera ganti dengan popok yang bersih.* Gampang kaget . Bisa jadi, bayi Anda kelihatan selalu tegang dan tidak bisa tenang pada minggu-minggu pertamanya. Makanya, ia langsung menangis begitu kaget karena:* Mendengar suara yang sedikit berisik.* Diubah posisi tidur.* Diangkat secara mendadak dari boks.* Digendong tanpa dipeluk erat.* Dimandikan (“ritual” ini bisa berlangsung selama beberapa minggu lho).Bayi Anda baru bisa tenang jika ditempatkan di ruangan yang sepi, hanya ditengok sedikit orang, diajak bicara dengan suara lembut, serta digendong secara perlahan.Rewel menjelang tidur?Uniknya, ada pula tangisan yang sama sekali tidak ada hubungan dengan kebutuhan si kecil. Ia menangis hanya karena merasa bosan. Tak jarang, menimang-nimang atau menggendong si kecil tidak mampu meredam tangisnya.Menurut Dr. T. Berry Brazelton , dokter spesialis anak dari Amerika, ada bayi sehat yang menangis sekitar 2-3 jam sehari. Kenapa? Karena rewel saja. Meski begitu, ada juga bayi yang menangis rewel sampai 4 jam sehari. Biasanya, ini terjadi menjelang tidur.Frekuensi tangisan rewel akan meningkat secara bertahap sampai ia berusia 6 minggu. Setelah usia 3-4 bulan, rewelnya akan berkurang hingga 1-1 ½ jam sehari. Umumnya, ia akan rewel sekitar pukul 18.00–22.00 malam. Repotnya, inilah saat-saat Anda sedang lelah-lelahnya sepulang kerja. Tak heran kalau Anda jadi mudah terganggu dan bad mood . Yang pasti, jika ia baru minum, popoknya tak basah, atau semua aman-aman saja, ini berarti ia hanya mencari perhatian Anda saja. Kalaupun mengantuk, ia belum bisa memejamkan matanya. Jadi, siap-siap meninabobokannya dengan sejuta cara.Retno W. Supriyadi

Tidak ada komentar: